Langsung ke konten utama

Cerita Ibu

Sore itu di Djakarta, 
Aku lihat keramaian tiada berhenti
Padahal itu hari bagi pekerja untuk bermimpi. 
Kurasa bukan Djakarta jika tidak seperti ini. 



....

Nak, semoga kamu bisa menikmati masa yang sama ketika aku kecil dulu. 
Atau mungkin hal yang lebih baik daripada itu. 
...

Benak Ibu khawatir karena kondisi kini 
Djakarta yang dulu penuh jawaban pasti
Berubah menjadi kota penuh misteri
tak menentu, terlihat semu dan tak pasti. 
Rasanya ingin sekali memilih berhenti, 
Tapi sama saja aku memilih pergi dan lari. 
Dan lagi tak selamanya itu menjadi solusi 

Butuh waktu untuk menarik diri
Sekalipun itu tentang pergi dan lari. 
Butuh energi untuk menarik diri. 
Sekalipun itu seperti mudah dihakimi. 

Yang terpenting dari semua ini
Butuh hari untuk aku dan diri sendiri
Butuh tempat untuk menenangkan hati
Butuh ruang untuk mencoba menahan diri
Butuh Tuhan agar aku tidak pergi dan lari. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kata untuk Tuhanku

Kemari,  Ada kata yang ingin kubukukan dalam ruang tanpa batas jarak dan waktu meskipun banyak dari antaranya yang tidak ingin aku bukukan di sana. Ada beberapa bait kata yang lebih baik tersimpan dan terbuka bagi mereka yang kuizinkan saja.  Kata hari ini adalah kata tentang Tuhan.  Dia baik!  Teramat baik, karena menyelamatkanku dari bahaya yang mencekam kalau aku ingat-ingat sekarang.  Hiiii.....  Serem deh hehe  Gak nyangka aja, ada manusia seperti itu di sekitar lingkungan yang aku kira isinya baik-baik aja.  Tuhan, Dia pelindung yang baik, penjaga Yang Maha, Bapaku yang setia. Bersyukur dan bersyukur..  Mungkin kemarin gelap melingkupi aku terlalu lama sampai aku sulit melihat cahaya.  Tidak ada lagi kata yang ingin ku bukukan, selain Terima kasih Tuhan Yesusku.  :) 

Surat Untuk Oma

Hai Oma!  Apa kabar?  “Siapapun berhak untuk bahagia”. Itu kalimat yang paling aku ingat dan aku rasakan dari orang yang mengatakannya kepadaku. Hai, oma! Aku rindu! Rindu sekali, bahkan berkali-kali. Terlalu banyak kenangan yang gak bisa aku ceritain satu-satu buat ngingetin oma tentang kenangan kita bersama. Yang pasti, semua kenangan kita itu keren banget, oma! Sekarang gak kerasa ya aku sudah sebesar ini, 21 tahun. Usia yang katanya menjadi batas usia ideal bagi perempuan untuk boleh menikah. Dan itu artinya, sudah sekitar 7 tahun lamanya kita gak ketemu ya, oma. Selama kita gak ketemu, aku gak pernah ragu sama ajaran yang sudah oma berikan dan tanamkan ke dalam keluarga. Bahwa keluarga adalah harta yang paling berharga dan satu kalimat pertanyaan yang masih aku ingat sampai sekarang adalah “Kalau oma udah ga ada, nanti siapa ya yang jadi penomor satu di keluarga ini?”. Tik tok, aku gak bisa jawab apa-apa. Waktu itu aku masih remaja SMP yang belum mengetahui bany

Travelling Berpahala!

Halo, readers! Apa sih hal pertama yang kalian fikirkan dengan kalimat " Travelling Berpahala"??? Kebayang gak tuh? Jalan-jalan ke destinasi wisata tapi berpahala? Hah? Emangnya bagi-bagi sembako?! ENGGAK! Serius! Aku bener-bener jalan-jalan dan menikmati hari itu sebagai sebuah liburan! Lokasinya pun terdaftar di daftar destinasi wisata Pesona Indonesia :) Singkat cerita, aku berangkat dari Bandung menuju lokasi tepat pada tanggal 30 Agustus 2017 bertepatan dengan Perayaan Hari Ulang Tahun tokoh penting di Kota tersebut. Pagi hari sebelum matahari terbit, aku sudah menyusuri jalan tol buah batu menuju lokasi bersama dengan rekan-rekan lainnya dan tiba setelah matahari terbit. Kami membawa sebuah misi kecil sembari melipir dari hiruk piruk kesibukkan sehari-hari di Kota Bandung. Sungguh! Niatku adalah melipir sejenak dan penasaran dengan rupa Kabupaten Ciamis. Dengan semangat travelling , kudapati diriku menemukan sesuatu yang belum aku banyangkan sebelumnya.