Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2017

Travelling Berpahala!

Halo, readers! Apa sih hal pertama yang kalian fikirkan dengan kalimat " Travelling Berpahala"??? Kebayang gak tuh? Jalan-jalan ke destinasi wisata tapi berpahala? Hah? Emangnya bagi-bagi sembako?! ENGGAK! Serius! Aku bener-bener jalan-jalan dan menikmati hari itu sebagai sebuah liburan! Lokasinya pun terdaftar di daftar destinasi wisata Pesona Indonesia :) Singkat cerita, aku berangkat dari Bandung menuju lokasi tepat pada tanggal 30 Agustus 2017 bertepatan dengan Perayaan Hari Ulang Tahun tokoh penting di Kota tersebut. Pagi hari sebelum matahari terbit, aku sudah menyusuri jalan tol buah batu menuju lokasi bersama dengan rekan-rekan lainnya dan tiba setelah matahari terbit. Kami membawa sebuah misi kecil sembari melipir dari hiruk piruk kesibukkan sehari-hari di Kota Bandung. Sungguh! Niatku adalah melipir sejenak dan penasaran dengan rupa Kabupaten Ciamis. Dengan semangat travelling , kudapati diriku menemukan sesuatu yang belum aku banyangkan sebelumnya. 

MY BALI DIARY DAY ONE

Sentuhan Cantik Ibu Pertiwi

“Namanya juga travelling, bukan jalan-jalan biasa loh!”,  itu pesan yang selalu aku ingat saat tiba di Lombok. “hmm..”, aku hanya bisa bergumam memikirkan kejutan apa yang akan aku dapat di Lombok, kota yang aku nanti-nantikan selama ini. “Selamat pagi, selamat datang di Desa Sade, rumahnya orang Sasak. Tempat seluruh keluarga kami tinggal”, salam seorang pemandu asli Desa Sade kepada kami yang baru saja memasuki gapura Desa Sade.  “Whoaaa…”, semangat juga ini Bapak pemandu. “ What ?!!”, sumpah! Ini pertama kali nya aku ngeliat bentuk rumah sederhana ada didalam satu kawasan. It’s totally different sama rumah-rumah biasanya di Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat apalagi kalau dibandingkan dengan rumah pejabat di Jakarta. Hehehehe. Kamu tahu? Semuanya masih 100 persen alami, atapnya dari tumpukan jerami, berdindingkan anyaman bambu dan beralaskan tanah liat yang dicampur dengan kotoran kerbau sebagai adat khas dari Desa Sade sebagai wujud bahwa rumah tersebut sudah dibersihk

Filosofi Kereta

Akhirnya tiba juga waktu itu bagiku. Yap! Waktu yang dinanti-nantikan anak rantau untuk kembali ke rumah, bertemu sanak keluarga atau rehat bahkan sekedar menghilangkan penat dari kota rantau. Siang itu, aku kembali ke Jakarta menggunakan kereta api. Yuhuuuuuuu! Aku menikmati setiap detik perjalanan menuju ke rumah. I love train. Not about the machine at all, but about what I got. “Ka, kereta Argo Parahyangan 5 menit lagi berangkat”,  tegur petugas porter yang melihat aku berlari dari gerbang masuk motor menuju ke dalam stasiun dan terpaksa membuat kakiku melangkah besar-besar dan lebih cepat komplit dengan sedikit terengah-engah. Gimana enggak? AKU SUDAH TRAUMA KETINGGALAN KERETA. Huaaaaa! I don’t want make same mistakes anymore! Singkat cerita, dulu, tahun 2015 di perjalanan kunjunganku dari Kediri ke Semarang, tepat 1 menit sesudah kereta jalan aku baru saja sampai di stasiun Kediri dan aku benar-benar melihat keretaku jalan di depan mata kepalaku sendiri. Hanya karena