Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Cerita Ibu

Sore itu di Djakarta,  Aku lihat keramaian tiada berhenti Padahal itu hari bagi pekerja untuk bermimpi.  Kurasa bukan Djakarta jika tidak seperti ini.  .... Nak, semoga kamu bisa menikmati masa yang sama ketika aku kecil dulu.  Atau mungkin hal yang lebih baik daripada itu.  ... Benak Ibu khawatir karena kondisi kini  Djakarta yang dulu penuh jawaban pasti Berubah menjadi kota penuh misteri tak menentu, terlihat semu dan tak pasti.  Rasanya ingin sekali memilih berhenti,  Tapi sama saja aku memilih pergi dan lari.  Dan lagi tak selamanya itu menjadi solusi  Butuh waktu untuk menarik diri Sekalipun itu tentang pergi dan lari.  Butuh energi untuk menarik diri.  Sekalipun itu seperti mudah dihakimi.  Yang terpenting dari semua ini Butuh hari untuk aku dan diri sendiri Butuh tempat untuk menenangkan hati Butuh ruang untuk mencoba menahan diri Butuh Tuhan agar aku tid...

Desahku ✨

16 jam perjalanan pulang ternyata tidak mampu mewakili cerita dan rasa yang terbangun jauh berhari-hari sebelum itu. Terlalu banyak lubang pada sepotong roti yang dioleskan susu kental manis di atasnya, sehingga tawar sudah rasanya. Belum lagi, bising di tengah heningnya air kolam di malam hari membuat gelas kaca berdenting dari tiap sudut kamar. Menyebalkan! Bisik-bisik suara bersaing hingga aku tak mampu mengenali tiap desahnya, sama sekali. Bukan sekedar bisik, melainkan inilah yang menambah rasa resah dan ungkapan desah. Mendesah lelah. Mendesah pasrah. Mendesah lillah. Di penghujung malam kala itu, hanya mampu berharap usailah segera desahku. Agar tak lagi ku dengar cibir dan bisik tentang desahku. Dan.. Satu yang aku tau, kendali itu ada dalam tanganku dan restu Allahku. Maka kali ini izinkan aku sampaikan, Semesta, izinkan aku menyelesaikannya satu jam saja.

Ada Kekuatan Doa di Sudut Matahari

Dear memoers,  Terima kasih sudah setia.  Setia menunggu tulisan berikutnya dalam web ini.  Tapi juga maaf.  Maaf sudah menunggu sekian lamanya.  Well, beberapa bulan terakhir aku perlu waktu untuk fokus pada pekerjaanku yang memang perlu perhatian lebih.   Ada masa dimana kamu perlu memperhatikan nasih orang banyak yang bergantung pada sebuah jembatan untuk menyebrangi suatu tempat dan saat itu kamu jadi jembatannya.  Bahkan untuk berpindah 1cm saja kamu ga mampu. Hihi  But God is always Good in His way dan aku baik-baik saja. Praise the Lord.  Mungkin orang kira aku hebat dan sangat terberkati karena masih dalam keadaan baik-baik saja saat menjadi jembatan yang merupakan tempat orang untuk lalu lalang bahkan ada yang dengan kasar menginjak jembatan.  Padahal, kata yang pertama itu trully wrong karena yang hebat bukan aku melainkan Bapaku yang hebat, sedangkan kata kedua aku sangat terberkati itu bener ...

Melukis dari Sudut Ruang Berbintang

April Gerilya

Ya! Aku sedang bergerilya beberapa bulan lalu.  Tapi baru sadar sekarang haha Ternyata apa yang aku lakukan selama ini adalah berperang melawan beberapa hal yang datang dari dalam batin dan sedang aku perangi perlahan dan secara diam-diam. Tapi karena sekarang udah di posting , artinya aku sudah tidak melakukannya lagi karena sudah bukan secara diam-diam.  Tuhan............ Sukacita itu memang datangnya bisa dari mana saja, tapi percuma ketika sukacita menjemput kemudian diri sendiri berdiam dan tidak berpindah sekalipun melangkah setitik saja. Ada yang merasa sedang mengalaminya?  DOR!  Segera sadar ya.. Jangan lama-lama, kasian batinmu. hihi Maksudnya apa? Hmm.. intinya sukacita itu tidak perlu bergantung pada orang lain. Ia hadir sebagai berkat dari Yang Kuasa dan akan melingkupi kita ketika kita mau jujur pada diri sendiri, mengenali diri sendiri dan mencintai diri sendiri. Nah loh..  Hari ini aku spesial mau sapa kalian ...