Sore itu di Djakarta,
Aku lihat keramaian tiada berhenti
Padahal itu hari bagi pekerja untuk bermimpi.
Kurasa bukan Djakarta jika tidak seperti ini.
....
Nak, semoga kamu bisa menikmati masa yang sama ketika aku kecil dulu.
Atau mungkin hal yang lebih baik daripada itu.
...
Benak Ibu khawatir karena kondisi kini
Djakarta yang dulu penuh jawaban pasti
Berubah menjadi kota penuh misteri
tak menentu, terlihat semu dan tak pasti.
Rasanya ingin sekali memilih berhenti,
Tapi sama saja aku memilih pergi dan lari.
Dan lagi tak selamanya itu menjadi solusi
Butuh waktu untuk menarik diri
Sekalipun itu tentang pergi dan lari.
Butuh energi untuk menarik diri.
Sekalipun itu seperti mudah dihakimi.
Yang terpenting dari semua ini
Butuh hari untuk aku dan diri sendiri
Butuh tempat untuk menenangkan hati
Butuh ruang untuk mencoba menahan diri
Butuh Tuhan agar aku tidak pergi dan lari.
Komentar
Posting Komentar