Anugerah ini kuterima begitu saja.
Kali pertama bertemu hanya menyisakan kata.
Tanpa tanya, hanya perkenalan semata.
Katanya kau melihat aku bersahaja.
Lantas banyak kisah yang dilalui menghantarkan aku pada sebuah firasat.
Aku pikir ini bukan sesuatu yang penting karena tak sedikipun terasa jelas.
Tapi firasat menamparku dengan keras dan mengecamku dengan tegas.
Dengan segala cara Dia jawab tanya dan doaku, ya melalui firasat.
Siapalagi yang kuat jika bukan hati aktornya.
Siapalagi yang mengerti jika bukan hati aktrisnya.
Siapalagi yang pandai jika bukan hati pemiliknya.
Siapalagi yang merintih jika bukan hati pelakunya.
Banyak kata yang dulu terucap, tapi tak satupun tersisa.
Banyak kisah yang dulu lekat, tapi kemana perginya?
Banyak kenangan yang berwarna, tapi semua sirna.
Banyak cinta yang diberikan, tapi dibuangnya.
Begini rasanya jika pesan nyata tak kunjung sampai pada telinga yang harus mendengarnya.
Walau memang tak semua yang datang akan menyampaikan pesan
Dan tak semua yang pergi akan meninggalkan pesan
Disinilah firasat datang untuk memberikan kesan.
Tidak, aku tidak mudah percaya pada dia sang firasat.
Bagiku pesan jadi keterbukaan sebagai awal pemulihan.
Tapi Dia berkata lain dan meminta firasat melakukannya.
Firasat begitu tegas hingga pemain itu pergi dan tak nampak lagi.
Ya, dia pergi..
Pergi tanpa pesan..
Kali pertama bertemu hanya menyisakan kata.
Tanpa tanya, hanya perkenalan semata.
Katanya kau melihat aku bersahaja.
Lantas banyak kisah yang dilalui menghantarkan aku pada sebuah firasat.
Aku pikir ini bukan sesuatu yang penting karena tak sedikipun terasa jelas.
Tapi firasat menamparku dengan keras dan mengecamku dengan tegas.
Dengan segala cara Dia jawab tanya dan doaku, ya melalui firasat.
Siapalagi yang kuat jika bukan hati aktornya.
Siapalagi yang mengerti jika bukan hati aktrisnya.
Siapalagi yang pandai jika bukan hati pemiliknya.
Siapalagi yang merintih jika bukan hati pelakunya.
Banyak kata yang dulu terucap, tapi tak satupun tersisa.
Banyak kisah yang dulu lekat, tapi kemana perginya?
Banyak kenangan yang berwarna, tapi semua sirna.
Banyak cinta yang diberikan, tapi dibuangnya.
Begini rasanya jika pesan nyata tak kunjung sampai pada telinga yang harus mendengarnya.
Walau memang tak semua yang datang akan menyampaikan pesan
Dan tak semua yang pergi akan meninggalkan pesan
Disinilah firasat datang untuk memberikan kesan.
Tidak, aku tidak mudah percaya pada dia sang firasat.
Bagiku pesan jadi keterbukaan sebagai awal pemulihan.
Tapi Dia berkata lain dan meminta firasat melakukannya.
Firasat begitu tegas hingga pemain itu pergi dan tak nampak lagi.
Ya, dia pergi..
Pergi tanpa pesan..
Komentar
Posting Komentar