Hari itu, aku melewati segala terang dalam senyum dan tawa ceria
Aku biarkan raguku merasakan indahnya sandiwara tawa
Sampai suatu ketika awan senja menjemput matahari untuk turun
Bibirku masih sanggup melukiskan sebuah senyum diwajah
Udara dari paru-paru sebagai hela nafas aku lantunkan
Dan mata terus memandang mengikuti indahnya gerak mentari
Cerita ini kubawa kemanapun ku pergi, didalam hati
Pengobat rindu dari rasa dingin yang teramat menusuk sampai hati
Sungguh ingin ku ulang nafas dan segala tawa di siang hari
Namun, apa daya Tuhanlah yang mampu membawanya kembali
Di penghujung hari, semakin aku mencari, semakin aku sadari
Senyumku kembali, dalam suasana ikhlas dihati
Kudapati bahwa gelap tak selamanya tanda kelam dalam hati
Melainkan tempat dimana terang mampu mnyinari hati
Teruntuk kamu, yang selalu aku rindukan.
Aku biarkan raguku merasakan indahnya sandiwara tawa
Sampai suatu ketika awan senja menjemput matahari untuk turun
Bibirku masih sanggup melukiskan sebuah senyum diwajah
Udara dari paru-paru sebagai hela nafas aku lantunkan
Dan mata terus memandang mengikuti indahnya gerak mentari
Cerita ini kubawa kemanapun ku pergi, didalam hati
Pengobat rindu dari rasa dingin yang teramat menusuk sampai hati
Sungguh ingin ku ulang nafas dan segala tawa di siang hari
Namun, apa daya Tuhanlah yang mampu membawanya kembali
Di penghujung hari, semakin aku mencari, semakin aku sadari
Senyumku kembali, dalam suasana ikhlas dihati
Kudapati bahwa gelap tak selamanya tanda kelam dalam hati
Melainkan tempat dimana terang mampu mnyinari hati
Teruntuk kamu, yang selalu aku rindukan.
Komentar
Posting Komentar