Langsung ke konten utama

TIPS! How to Survive?


Menjadi seorang perantau seolah menjadi kewajiban tersendiri bagi generasi 90an.
Trying to do something new to make life better
Sekarang, aku yakin merantau itu gak pandang bulu. Gak pandang angkatan berapa, gak pandang dari mana dan golongan apa. Semua bisa melakukannya. 

Singkat cerita, sampailah aku di masa yang mungkin akan jadi masa-masa kalian juga para lulusan SMA yang sedang memilah-milah universitas ataupun tempat bekerja untuk hari esok. 
Yap, hari esok! Bukan lagi untuk masa depan yang keliatannya jauh, melainkan masa depan yang dimulai nya sangat sebentar lagi sampai-sampai aku sebut sebagai hari esok.

Aku bukan orang yang sulit untuk melakukan sosialisasi atau bergaul di lingkungan baru. 
Banyak orang bilang aku cukup humble, terbukti dengan predikat Kakak Kelas Teramah waktu aku ada di masa SMA dulu. Hey, SMANSA aku rindu. Ups, bukan itu yang mau aku ceritakan. Melainkan, sejak dulu aku terbiasa untuk memilih segala sesuatu dengan alasan dan pertimbangan tertentu. Kalau kamu gimana? 
Banyak hal yang aku lewati di masa putih abu-abu mulai dari awalnya gak suka sama sekolahnya, kesel sama .......*sensor yah* hehe sampai masa kejayaan dan semuanya AKU SUKAK! 
Hingga sampailah aku dimasa-masa dimana aku harus memilih untuk sesuatu yang PENTING BANGET yakni kuliah. WHY PENTING BANGET? Karena, hey kuliah itu juga jadi salah satu gerbang yang paling dekat dengan pintu memasuki zona kerja nanti.. Imagine!
I was thinking so hard at that time mulai dari jurusan, universitas sampai kota mana yang mau aku tuju. 
Untungnya, 
Dari dulu, aku percaya kalau:

"mutiara akan tetap jadi mutiara dimanapun ia berada".

Karena, kamu tau? Ternyata, keyakinan aku akan hal ini menjadi titik balikku ketika aku sampai pada suatu masa dimana pilihan yang aku pilih seolah terasa sulit dan berat. 
Next, aku mau share gimana caranya supaya kita bisa survive di kota yang baru alias di kota perantauan kita!

1. Well, sebelum aku mulai kuliah dulu, aku udah milih kota mana yang mau aku tuju. Kenapa aku mulai dari kota? Karena aku tau ada pepatah tentang:
"Dimana bumi dipijak, di situ langit dijunjung!"

Jadi, aku pilih kota yang aku suka dan yang menurutku comfort buat aku belajar dan berkarya. Toh,disetiap kota pasti ada universitas unggulanya dengan jurusan yang juga terbaik di masing-masing kota. Next, Kenapa juga dengan berkarya? Ya, aku tau memang kita merantau untuk kuliah, tapi apa sih asiknya jadi mahasiswa biasa? Selama masih ada pilihan untuk aku berkarya, aku pasti milih itu. Kalaupun gak ada, mari kita ciptakan kesempatan untuk berkarya. 

Lalu gimana sih caranya milih atau nentuin kota itu? 

Kalau aku, aku kenali dulu karakter diriku ini seperti apa.. I am not a fast worker like so many people in Jakarta. But, i have my deadline to do that things and this deadline will not disturb my responsibilities of it. Itulah kenapa aku gak milih Jakarta. Artinya, aku eliminasi pilihan universitas di Jakarta. Dan demikian aku berlaku untuk pertimbangan di kota-kota lainnya, sampai akhirnya terpilihlah Kota Bandung dengan berbagai pertimbangannya.  

2. Then, setelah aku dapat Kota mana yang aku mau, aku lihat aku mau kuliah jurusan apa. Aku pilih jurusan yang paling aku suka, dan kebebetulan banget jurusan ini memang lagi hype-hype nya di kalangan industri karena setiap perusahaan pasti butuh tenaga kerja ini. Aku pilih Ilmu Komunikasi. Eits.. Bukan berarti aku hanya akan jadi karyawan seumur hidup loh! Percaya deh, semua jurusan itu pasti punya jalan untuk berkarya masing-masing. Tapi, gak semua mahasiswa itu punya ide untuk berkarya yang sama so PEDE aja sama pilihan jurusan kamu sekalipun itu adalah jurusan yang gak pernah dipikirin sama teman-teman kamu! 
Ingat juga, kalau: 

"If you already choose it, then make it worth it".

Nah, setelah tau mau masuk jurusan apa, sekarang saatnya lihat universitas mana yang punya akreditasi yang bagus di jurusan itu. Aku juga nyoba SNMPTN tapi aku juga coba swasta. 
Hey.. Ga ada yang salah sama universitas swasta. Believe or not, ini kembali lagi ke pepatah di atas tentang MUTIARA. :)

3. Buat tujuan yang jelas kenapa kamu mau memilih kuliah di sana. Jadi, nanti ketika ada kendala gak terduga, kita bisa ingat lagi tujuan kita kemarin ke sini itu apa. Dan ketika kita sudah sampai sini dengan segala proses yang sudah kita lewati, akankah kita berhenti atau terus lanjut untuk bisa sampai di tujuan kita (kemarin) atau malah kita upgrade tujuan kita setelah tercapai tujuan kemarin. 
Gak peduli seberapa KEREN tujuan yang kita buat, atau seberapa DANGKAL tujuan yang kita buat, sesungguhnya tujuan itu adalah CERMINAN dari seberapa dewasa kita dalam menanggapi cita-cita dan seberapa besar rasa percaya kita terhadap diri kita sendiri. 
Kadang aku mikir, bisa gak ya? Kayaknya gak bisa deh soalnya bla bla bla and bla.. Hey, sama aja aku membatasi diriku. Padahal aku gak pernah tahu seberapa besar kemampuanku yang ada diluar batas berfikirku kalau aku gak coba. 


"No one knows that you're better than yourself."

Sekarang, aku bener-bener sadar kalau mencoba lalu gagal bukan merupakan akhir ceritaku. Itu masih perjalanan awal untuk membangun kokoh fondasi ku di masa depan. 
So, make your own! 

4. Hargai orang lain jika kamu mau dihargai. However people do bad to you or disturb you, you don't need to be like them! Because we are precious and deserve for more than we expect. Sebaliknya, kalau mereka begitu dan kita juga begitu, kita gak lebih dari SAMA dengan mereka. Gak mau, kan?!
Kalau aku sih gamau dan sejauh ini masih banyak kok hal baik yang terjadi dan bahkan bertahan hingga lulus kuliah ketimbang hal buruk yang terjadinya gak akan awet. Hitung-hitung anggap aja itu pelajaran buat upgrade mental
Sejauh ini, aku masih memegang prinsip untuk:

 "smile to the world first, then the world will smile to you"

 5. Find Your Real Friends, not a fake friend.
Wah, aku rasa ini juga sudah mulai dilatih waktu masih pakai seragam putih abu-abu, ya kan? 
Namanya juga manusia, punya latar belakang yang beda-beda, tumbuh di lingkungan yang beda-beda juga and nobody's perfect termasuk diri kita pun. Teman itu jadi sesuatu yang penting karena manusia gak bisa hidup sendiri. Bukan berarti aku mau bilang kalau aku suggest kamu untuk pilih-pilih, berhubungan dengan banyak teman pasti jadi sesuatu yang asik dan jadi relasi yang luas juga. BETUL. Tapi, dalam hal ini kita juga harus bisa pandai-pandai jaga diri. Mana yang bisa dipercaya untuk hal-hal yang memasuki zona privasi, mana yang bisa masuk jadi teman main, mana yang teman kerja dan lain-lain. Karena nantinya gak semua dari mereka mau menemani aku dimasa-masa sulit, bahkan ada dari antara mereka yang MUNGKIN menjatuhkan kita. Aku pernah ngalamin itu, honestly... Cuma mereka my real friends yang mau. Tenang aja, ini gak akan ngebatasin kamu untuk berkarya atau melanjutkan tujuan. Karena sebenarnya: 


"Biarpun di setiap sudut jalan ada mereka yang mau menjatuhkan kita, tapi di sepanjang jalan ada mereka yang selalu support kita dan siap siaga untuk kita. Mereka malaikat tak bersayap dari Nya untuk kita."

Ibaratnya, di dunia kuliah itu bertemulah dengan 1001 jenis manusia dan kelompokkan mereka dalam kotak-kotak tertentu versi kamu sendiri.
Dan yang paling penting adalah ingat untuk terus berdoa meminta dipertemukan dengan orang baik dan didekatkan dengan mereka yang juga dekat dengan Tuhannya. 


6. RESTU ORANG TUA 
Setiap kali kita mau mengambil keputusan yang gak mudah, kita timbang-timbang dulu apa baik atau enggak buat mengembangkan diri kita. Karena kuliah bukan soal mendapatkan pendapatan seperti orang kerja, kuliah itu masa untuk mengembangkan pribadi secara bijaksana kalau menurutku. And.. Jangan lupa untuk minta restu orang tua, ini tuh jadi magic tersendiri buat kita. Karena restu mereka bakal jadi doa dan kalau memang langkah kita baik, pasti akan menghasilkan yang baik juga.  Dengan sendirinya pendapatan itu BONUS dari pengembangan diri yang kita lakukan selama kuliah. Bukan berarti aku bilang kalau kita gak boleh cari kerja selama kuliah, NO! Bukan itu yang aku maksud, tapi gimana kamu menempatkan diri dan memposisikan prioritas antara kuliah dan kerja. Nantinya, kamu bakal ngerasain banget gimana sih cara manage waktu yang benar. Kalau sempat salah, gausah malu untuk ganti haluan. 

"Karena takut melakukan hal yang benar adalah hal yang paling salah." 

................

Ini based on true story and my experience ya.. 
Kalau kamu punya kriteria tersendiri tentang how to survive atau mau tambah tips juga boleh di kolom comment, karena bisa jadi kita punya cerita yang beda. :) 
Aku semata-mata share ini supaya teman-teman kita yang baru lulus SMA gak takut untuk memulai langkah merantau atau bahkan salah ambil langkah. Karena kesempatan itu gak datang dua kali dan harus digunakan sebaik-baiknya. 

Thank you for reading!
@cardinanv

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pertemuan Itu, Katanya Baik?

"Tidak ada hal yang lebih baik selain dipertemukan dengan orang baik."-Cr Kirana.. Terima kasih sudah bertanya.. Kirana.. Kamu tau? Begitu banyak jumlah manusia di dunia, namun kita tidak pernah tahu dengan siapa kita akan bertemu. Bahkan ketika di dalam kandungan, kita belum tahu menahu tentang bagaimana wajah ibu yang mengandung kita sampai ketika kita lahir. Lahir ke dunia baru dan mulai melihat matahari. Kirana, coba ingat-ingat.. Apa kamu pernah mendengar kalimat tegas nan lembut di atas? Aku baru saja mau bercerita tentang pengalamanku akan kalimat itu. Aku sekarang berusia 21 tahun.. Dalam setiap perjalanan pertemuanku dari dulu sampai sekarang, aku merasakan banyak hal yang bergejolak. Mulai dari tidak dianggap dalam pertemuan kemudian tidak disukai dalam pertemuan, diacuhkan bahkan dibenci, hingga sebaliknya yakni disukai dan dielu-elukan. Eits.. Lama-lama juga terbiasa. Semoga Kirana gak akan ngalamin pahit-pahitnya ya, berat.      ...

Surat Untuk Oma

Hai Oma!  Apa kabar?  “Siapapun berhak untuk bahagia”. Itu kalimat yang paling aku ingat dan aku rasakan dari orang yang mengatakannya kepadaku. Hai, oma! Aku rindu! Rindu sekali, bahkan berkali-kali. Terlalu banyak kenangan yang gak bisa aku ceritain satu-satu buat ngingetin oma tentang kenangan kita bersama. Yang pasti, semua kenangan kita itu keren banget, oma! Sekarang gak kerasa ya aku sudah sebesar ini, 21 tahun. Usia yang katanya menjadi batas usia ideal bagi perempuan untuk boleh menikah. Dan itu artinya, sudah sekitar 7 tahun lamanya kita gak ketemu ya, oma. Selama kita gak ketemu, aku gak pernah ragu sama ajaran yang sudah oma berikan dan tanamkan ke dalam keluarga. Bahwa keluarga adalah harta yang paling berharga dan satu kalimat pertanyaan yang masih aku ingat sampai sekarang adalah “Kalau oma udah ga ada, nanti siapa ya yang jadi penomor satu di keluarga ini?”. Tik tok, aku gak bisa jawab apa-apa. Waktu itu aku masih remaja SMP yang belum menget...

Sentuhan Cantik Ibu Pertiwi

“Namanya juga travelling, bukan jalan-jalan biasa loh!”,  itu pesan yang selalu aku ingat saat tiba di Lombok. “hmm..”, aku hanya bisa bergumam memikirkan kejutan apa yang akan aku dapat di Lombok, kota yang aku nanti-nantikan selama ini. “Selamat pagi, selamat datang di Desa Sade, rumahnya orang Sasak. Tempat seluruh keluarga kami tinggal”, salam seorang pemandu asli Desa Sade kepada kami yang baru saja memasuki gapura Desa Sade.  “Whoaaa…”, semangat juga ini Bapak pemandu. “ What ?!!”, sumpah! Ini pertama kali nya aku ngeliat bentuk rumah sederhana ada didalam satu kawasan. It’s totally different sama rumah-rumah biasanya di Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat apalagi kalau dibandingkan dengan rumah pejabat di Jakarta. Hehehehe. Kamu tahu? Semuanya masih 100 persen alami, atapnya dari tumpukan jerami, berdindingkan anyaman bambu dan beralaskan tanah liat yang dicampur dengan kotoran kerbau sebagai adat khas dari Desa Sade sebagai wujud bahwa rumah tersebut sudah ...